Kembalinya Ahmadinejad menjadi presiden Iran pilihan Rakyat Sabtu kemaren 13/06/09, membuat pukulan telak bagi musuh-musuh Islam. Tak urung Hillary Clinton, Mentri Luar Negri Amerika Serikat angkat bicara dan prihatin dengan hasil pemilu Iran yang demokratis.
Seperti yang dimuat Reuters, Hillary dalam jumpa press mengatakan: "Kami sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Iran, namun kami, sebagaimana belahan dunia lainnya, sedang menunggu dan melihat apa yang rakyat Iran putuskan," terang Menlu AS Hillary Rodham Clinton dalam sebuah konferensi pers bersama Menlu Kanada Lawrence Cannon, Sabtu (13/6/09).
Meski menang telak, namun kelompok Mir Hossein Mousavi harapan Barat dan Amerika, tidak menerima kemenangan Ahmadinejad. Mousavi menilai, kemenangan yang diraih Ahmadinejad dihasilkan dari kecurangan-kecurangan. Tandas Mousavi dalam jumpa press kemaren sebagimana yang dirilis situs Farsnews.
Jelas sekali, andai pemilu itu dimenangi Mousavi, pemerintahan Iran berikutnya tentu akan lebih memberikan keuntungan kepada AS dan sekutunya.
Sementara itu Ahmadinejad dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung melalui TV Iran Chanel 1 tadi malam mengatakan, meminta kepada semua pihak untuk menghormati hasil pemilu dan bersama-sama membangun Iran dengan prinsip keadilan.
Komisi Pemilihan Umum Iran kemarin mengumumkan, Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali sebagai presiden Iran untuk kedua kalinya dengan perolehan mutlak dengan meraih 62,6 persen suara.
"Ini adalah kemenangan luar biasa saat propaganda yang difasilitasi dari luar Iran dan dari dalam Iran sendiri untuk melawan kehendak rakyat," kata Ahmadinejad dalam pidatonya di televisi pemerintah, tadi malam.
Pernyataan itu disampaikannya saat menyusul muncul kelompok yang menolak hasil pemilu dan menuduh terjadi kecurangan. Mantan perdana menteri Iran Mir Mousavi, yang menjadi lawannya dalam pemilu kali ini menolak hasil pemilu tersebut.
Dalam situs pribadinya, Mousavi menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilu dan meminta kepada para pendukungnya untuk turun ke jalan-jalan di Teheran memprotes hasil pemilu dan sempat terjadi kerusuhan.
Sementara itu pasca kemenangan Ahmadinejad, Sayyid Ali Khamenei secara tertulis mengucapkan selamat atas kemenangan Ahmadinejad dan meminta kepada semua kandidat yang kalah untuk tetap menjaga persatuan dan tidak menggalang pendukungnya untuk turun ke jalan-jalan.
Mensikapi kerusuhan yang terjadi di Teheran, Ahmadinejad mengkritik liputan media-media asing yang mengiring oponi umum untuk melakukan kerusuhan pasca pengumuman atas kemenangannya.
"Tekanan dan perang psikologis diorganisir untuk melawan rakyat Iran. Sejumlah media asing diorganisir untuk melawan rakyat kami," Tegas Ahmadinejad dalam situs Farsnews.
1 komentar:
h mengakui kekalahan dan kelemahan. Orang sering hanya ingin menang, berjiwa besar masih sulit. Melontarkan protes tanpa data/bukti yang lengkap, hanya buble saja, hanya omongan saja. Mereka merasa apa yg telah mereka keluarkan hanya pantas dibayar dengan kemenangan. Naif sekali. Susah..susah...
Posting Komentar