Kamis, 25 Juni 2009

Lemahnya Klaim Mousavi


…Sayangnya, meskipun simpati alamiah (saya) untuk pendukung gerakan reformis di Iran, sebagai seseorang yang pernah bekerja sama secara dekat dengan mantan presiden Mohammad Khatami dalam “Dialog Antara Peradaban”, saya cenderung menolak tuduhan Tuan Mir Hossein Mousavi tentang kecurangan dalam pemilu, karena ia tidak menghadirkan bukti yang kuat.

…berbicara tentang penyimpangan, pada 12 Juni pukul 11 malam, satu jam setelah penutupan TPS, Mousavi mengadakan konferensi pers dan menyatakan dirinya sebagai “pemenang yang pasti” seraya mengutip “informasi yang diterima dari seluruh negeri”. Tentu saja, karena tidak ada satu pihak pun yang melakukan exit poll dan bahwa kubu Mousavi mengeluh soal gangguan pada komunikasi karena penghentian SMS dan sebagainya, (kubu Mousavi) mestinya memberi penjelasan mengapa kandidat mereka menyatakan dirinya sebagai pemenang secara prematur, sementara hasil dari KPU yang setiap beberapa jam bertambah di situs Kementerian Dalam Negeri malam itu, secara konsisten justru menempatkan Ahmadinejad berada di depan (seperti telah diprediksi berbagai jajak pendapat, termasuk salah satunya oleh lembaga berbasis di Washington, Terror-Free-Tomorrow)?

Apa yang tidak diragukan lagi, bagaimanapun, adalah bahwa keluhan resmi yang disampaikan Mousavi ke Dewan Garda lemah secara spesfik dan ditaburi dengan dugaan ketidakpantasan pra-pemilu, yang tidak membenarkan klaim liar Mousavi tentang pemilu yang curang. Sebuah dekonstruksi terhadap dokumen setebal dua halaman itu menunjukkan banyak kelemahan mendasar dari tuntutan Mousavi untuk mengulangi pemilu…

Item 1: Hal ini tidak berhubungan dengan proses pemungutan suara dan secara eksklusif berurusan dengan debat televisi serta pernyataan Ahmadinejad tentang kehormatan beberapa rezim (sebelumnya) sambil menuduh mereka dengan korupsi dan nepotisme;

Item 2: Sekali lagi, ini secara khusus berkaitan dengan isu-isu yang dimunculkan dalam debat, menuduh Ahmadinejad telah melecehkan Almarhum Ayatullah Khomeini dan membahayakan keamanan nasional karena mengungkapkan beberapa rahasia negara;

Item 3: keluhan bahwa beberapa saksi Mousavi dan calon-calon lainnya tidak diakreditasi oleh Departemen Dalam Negeri sehingga tidak dapat memantau pemungutan suara. Masalah ini pada dirinya sendiri tidak membuktikan adanya kecurangan, dan tidak ada di sini rujukan pada (fakta adanya) ribuan “pemantau independen” yang dipilih oleh para calon yang telah diakreditasi dan hadir di TPS-TPS di seluruh negara;

Item 4: tuduhan bahwa Departemen Dalam Negeri tidak menghitung secara manual semua suara lantas menyatakan hasilnya “sementara beberapa TPS masih menghitung suara.” Hal ini tentunya menimbulkan suatu keprihatinan, tetapi kemudian kembali, sehubungan dengan fakta bahwa beberapa TPS itu berada di Teheran, dimana Mousavi mendapatkan suara mayoritas, maka kemungkinan adanya kecurangan menjadi tipis, terutama kecurangan besar yang melibatkan minimal 10 juta suara , yang memberi Ahmadinejad margin keunggulan atas Mousavi;

Item 5: klaim bahwa ratusan TPS kekurangan logistik pemilu dan dalam beberapa kasus terjadi “keterlambatan beberapa jam .” Hal ini lagi-lagi bukan merupakan bukti kecurangan dalam pemilu dengan tingkat partisipasi yang tinggi, sekitar 40 juta pemilih (85%). Counter klaimnya adalah bahwa banyak TPS memperpanjang jam buka untuk menampung antrian panjang dari para pemilih. Selain itu, ia menyatakan bahwa di beberapa tempat suara yang dihitung lebih tinggi dari pemilih terdaftar. Yang hilang dalam klaim ini adalah fakta bahwa di beberapa tempat itu, Mousavi justru menjadi pemenang — ini tidak berarti bahwa kita sekarang harus menuduh Tuan Mousavi dengan kecurangan pemilu?

…Item 8: Di sini, keluhan Mousavi menuduh Ahmadinejad melanggar undang-undang yang melarang keterlibatan politik dari angkatan bersenjata dan basij. Ini tuduhan yang serius, tetapi tidak berhubungan dengan kecurangan pemilu. Selain itu, Mousavi sendiri melakukan kesalahan yang sama, mengingat fakta bahwa markas pemilihannya sendiri memiliki divisi untuk memobilisasi basij!

…kesimpulannya, Mousavi harus menghormati kehendak mayoritas rakyat Iran yang kembali memilih Presiden Ahmadinejad, bukan dengan terus melanjutkan tuduhan-tuduhannya yang tidak berdasar…((Ditulis oleh Kaveh L. Afrasiabi, Doktor ilmu politik di Tehran University dan Harvard University; Konsultan “Dialog Antar Peradaban” PBB, Middle East Online, diterjemahkan oleh irman)

1 komentar:

cinta Islam mengatakan...

Salam ziarah ya akhina Rantong