Senin, 27 Oktober 2008

Daftar “Most Wanted”

Berikut ini adalah tulisan Noam Chomsky, filosof dan pemikir kontemporer Amerika, yang membongkar istilah “most wanted list” bagipara teroris dari dua pandangan berbeda: pandangan “dunia” [dengan tanda kutip” dan dunia [tanpa tanda kutip].

Pada 13 Februari, Imad Mughniyah, komandan senior Hizbullah dibunuh di Damaskus. “Dunia akan menjadi lebih baik tanpa orang seperti dia di dalamnya,” Jurubicara Kementerian Luar Negeri [AS] Sean McCormack berkata, “Bagaimanapun caranya, dia telah dihadapkan ke pengadilan.” Direktur Intelijen Nasional [AS] Mike McConnel menambahkan bahwa Mughniyah, “bertanggung jawab atas kematian orang Amerika dan Israel lebih daripada teroris lainnya, terkecuali Osama bin Laden.”

Perasaan senang tak tertahankan lagi dari Israel. “Salah satu dari orang ‘yang paling dicari’ oleh AS dan Israel telah dihadapkan ke pengadilan,” demikian dilaporkan The London Financial Times. Di bawah judul headline, “A militant wanted the world over”, berita yang menyertainya melaporkan dia [Mughniyah] hanya dilampaui dalam daftar “yang paling dicari” oleh Osama bin Laden setelah 9/11 dan dengan demikian menduduki urutan kedua di antara “para militan yang paling dicari di dunia”.

Terminologi tersebut [“yang paling dicari di dunia”] cukup akurat menurut aturan diskursus Anglo-Amerika, yang mendefinisikan “dunia” sebagai kelas politik di Washington dan London (dan siapa pun yang sepakat dengan mereka dalam hal-hal tertentu). Adalah umum, misalnya, untuk membaca “dunia” sepenuhnya mendukung George W. Bush ketika dia memerintahkan pemboman Afghanistan. Mungkin benar bahwa itu “dunia” tetapi pasti bukan dunia [tanpa tanda kutip] yang ditampakkan dalam sebuah jajak pendapat internasional Gallup Poll setelah pemboman itu diumumkan. Dukungan global sangat kecil. Di Amerika Latin, yang mempunyai pengalaman dengan perilaku AS, dukungan hanya berkisar dari 2% di Meksiko hingga 16% di Panama. Terdapat sebuah preferensi yang besar di dunia ini bagi standar-standar penilaian, yang ditolak begitu saja oleh “sang dunia” .

Mengamati Pengadilan atas Teror

Dalam kasus-kasus kontemporer, jika “dunia” diperluas menjadi dunia, maka kita akan menemukan beberapa kandidat lain untuk menempati posisi terhormat sebagai kriminal-kriminal yang paling dibenci. Adalah informatif untuk bertanya mengapa hal ini mungkin benar adanya.

The Financial Times melaporkan bahwa sebagian besar tuduhan atas Mughniyah tidak bisa dibuktikan, tetapi “salah satu dari sedikit kesempatan ketika keterlibatannya dapat ditemukan dengan kepastian (adalah dalam) pembajakan sebuah pesawat TWA pada 1985, yang dalam peristiwa itu seorang penyelam AL AS dibunuh.” Ini adalah salah satu dari dua peristiwa terorisme yang memimpin jajak pendapat dari para editor suratkabar untuk memilih insiden terorisme Timur Tengah yang menjadi berita utama pada 1985; yang lainnya adalah pembajakan kapal feri Archille Lauro, yang di dalamnya seorang disable Amerika, Leon Klinghoffer, dibunuh secara brutal. Itu merefleksikan penilaian “dunia”. Adalah mungkin bahwa dunia melihat persoalan-persoalan sedikit berbeda.

Pembajakan Archille Lauro adalah pembalasan atas pemboman atas Tunis yang diperintahkan satu minggu sebelumnya oleh Perdana Menteri Israel Shimon Peres. Di antara aksi-aksi brutal yang lain, angkatan udara Israel [dalam peristiwa Tunis] membunuh 75 orang Tunisia dan Palestina dengan bom-bom pintar yang merobek-robek tubuh-tubuh mereka menjadi potongan-potongan, demikian sebagaimana dilaporkan secara jelas dari lapangan oleh jurnalis ternama Israel, Amnon Kapeliouk. Washington ikut terlibat karena gagal memperingatkan sekutunya Tunisia bahwa pesawat-pesawat pembom sedang menuju ke sana, meskipun Armada Keenam dan Intelijen Amerika mustahil tidak menyadari potensi serangan itu. Menteri Luar Negeri George Shultz menginformasikan Menlu Israel Yitzhak Shamir bahwa Washington “sangat bersimpati kepada aksi Israel itu,” yang dia istilahkan dengan “sebuah respon yang sah” terhadap “serangan-serangan teroris,” mengarah kepada persetujuan yang umum. Beberapa hari selanjutnya, Dewan Keamanan PBB secara bulat mengecam aksi pemboman itu sebagai “tindakan agresi bersenjata” (dengan AS yang abstain). Tentu saja, “agresi” adalah sebuah kejahatan yang jauh lebih serius ketimbang terorisme internasional. Namun dengan sedikit beprasangka baik kepada AS dan Israel, mari kita memusatkan perhatian kepada tuduhan-tuduhan yang lebih kecil terhadap kepemimpinan mereka.

Beberapa hari setelahnya, Peres pergi ke Washington untuk berkonsultasi dengan pemimpin teroris pada masa itu, Ronald Reagan, yang mengecam “dampak buruk terorisme,” lagi-lagi dengan persetujuan umum dari “dunia”.

“Serangan-serangan teroris” yang Shultz dan Peres tawarkan sebagai dalih bagi pemboman atas Tunis adalah pembunuhan tiga orang Israel di Larnaca, Siprus. Para pembunuhnya, sebagaimana diakui Israel, tidak ada kaitannya dengan Tunis, meskipun mereka mungkin memiliki koneksi-koneksi dengan orang Suriah. Namun demikian, Tunis adalah sebuah sasaran yang lebih disukai. Kota itu sangat rapuh keamanannya dibandingkan Damaskus. Dan di sana ada kesenangan ekstra: ada lebih banyak pengungsi Palestina yang bisa dibunuh.

Pembunuhan di Larnaca, salah satunya, dijadikan sebagai aksi pembalasan oleh para pelaku [perlawanan terhadap Israel]: semuanya merupakan respon terhadap pembajakan-pembajakan reguler Israel di wilayah perairan internasional, dimana banyak korbannya dibunuh—dan sebagiannya diculik serta dimasukkan ke dalam penjara-penjara di Israel, umumnya ditahan dalam periode yang lama tanpa dakwaan. Salah satu penjara yang terkenal adalah ruangan penyiksaan Fasilitas 1391. Laporan detail mengenai fasilitas rahasia ini dapat dipelajari dari pers Israel dan asing. Kejahatan-kejahatan reguler Israel semacam itu, tentu saja, umum diketahui oleh para editor pers nasional di AS, dan kadang disebutkan secara dingin.

Pembunuhan terhadap Klinghoffer secara akurat digambarkan dengan kengerian, dan sangat populer. Ia adalah topik dari sebuah opera yang disanjung-sanjung dan dijadikan film televisi, dan tentu saja disertai berbagai komentar mengerikan tentang barbaritas orang Palestina: “moster berkaki dua” (Menachem Begin); “para kecoa beracun yang bergerombol dalam sebuah botol” (Kepala Staf Raful Eitan); “seperti belalang-belalang jika dibandingkan dengan kita,” yang kepalanya “harus dibenturkan kepada batu dan dinding” (Yitzhak Shamir). Atau yang lebih umum, “Araboushim”, padanan slang untuk “kike” atau “nigger”.

Dengan demikian, setelah praktik teror militer para pemukim [Yahudi] dan perlakuan tidak senonoh, yang dilakukan dengan penuh maksud, di kota Halhul, kawasan Tepi Barat, pada Desember 1982, yang bahkan mengejutkan orang-orang Israel radikal, pengamat militer/politik ternama Yoram Perry menulis dalam nada protes bahwa salah satu, “tugas militer [Israel] sekarang adalah menghancurkan hak-hak orang-orang yang tidak berdosa hanya karena mereka merupakan ‘Araboushim’ yang tinggal di wilayah-wilayah yang Tuhan janjikan bagi kita;” sebuah tugas yang menjadi jauh lebih penting, ketika para ‘Araboushim’ tersebut mulai menegakkan ‘kepala-kepala mereka’ beberapa tahun kemudian.

Kita dapat dengan mudah mengukur tingkat kejujuran sentimen-sentimen yang diekspresikan mengenai pembunuhan Klinghoffer. Kita cukup menginvestigasi reaksi-reaksi berkenaan dengan kejahatan-kejahatan Israel yang didukung Amerika. Sebagai contoh, ambillah kasus pembunuhan pada April 2002 terhadap dua warga disabel Palestina, Kemal Zughayer dan Jamal Rashid, oleh militer Israel yang menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin, Tepi Barat. Potongan-potongan tubuh Zughayer dan sisa-sisa kursi rodanya ditemukan para reporter Inggris, bersama dengan robekan bendera putih yang digenggam Zughayer ketika ditembak dan berusaha menghindar dari buruan tank-tank Israel yang akhirnya melindas tubuhnya, membelah wajahnya menjadi dua, serta memutuskan tangan dan kakinya. Jamal Rashid, yang sedang duduk di kursi rodanya, dilindas oleh sebuah buldoser besar milik Israel yang disuplai perusahaan AS Caterpillar ketika buldoser itu menghancurkan rumahnya di Jenin berikut keluarganya yang tengah berada di dalamnya. Reaksi yang berbeda, atau mungkin non-reaksi, telah menjadi rutinitas dan begitu mudah dijelaskan sehingga tidak ada kebutuhan lebih jauh kepada sebuah komentar.

Bom Mobil

Jelas, pemboman atas Tunis pada 1985 lebih jahat ketimbang pembajakan Archille Lauro, atau daripada kejahatan dimana ‘keterlibatan Mughniyah dapat ditemukan dengan kepastian’ pada tahun yang sama. Namun demikian, pemboman atas Tunis sekalipun bahkan memiliki pesaing-pesaingnya untuk mendapatkan ‘kehormatan’ sebagai “kekerasan teroris paling buruk” di Timur Tengah pada 1985.

Salah satu pesaingnya adalah sebuah bom mobil di Beirut, tepat di luar sebuah mesjid, yang dirancang untuk meledak ketika jemaah salat Jumat meninggalkan mesjid itu. Bom itu membunuh 80 orang dan melukai 250 lainnya. Sebagian besar yang mati adalah kaum perempuan, yang baru saja meninggalkan mesjid itu meskipun brutalitas ledakan itu juga “membakar bayi-bayi di atas tempat-tempat tidur mereka”; “membunuh seorang calon pengantin perempuan yang hendak membeli baju pengantinnya”; dan “meledakkan tiga anak kecil yang sedang pulang dari mesjid menuju rumah mereka”. Ledakan itu juga “menghancurkan jalan utama di kawasan padat penduduk” di pinggiran Barat Beirut, demikian dilaporkan Nora Boustany dari Washington Post tiga tahun kemudian.

Sasaran bom itu adalah ulama Syiah, Syeikh Muhammad Husain Fadhlullah, yang berhasil lolos. Pemboman itu dieksekusi oleh CIA di bawah rezim Reagan bersama sekutu-sekutu Saudi-nya, dengan bantuan Inggris, dan secara khusus ditangani Direktur CIA William Casey, demikian menurut reporter Washington Post Bob Woodward dalam bukunya Veil: the Secret Wars of the CIA, 1981-1987. Sedikit yang bisa diketahui di balik fakta-fakta yang telanjang. Ini berkat doktrin bahwa kita tidak akan menginvestigasi kejahatan-kejahatan kita sendiri (terkecuali semua itu terlalu sulit untuk ditutupi, dan pemeriksaan dapat dibatasi hanya pada beberapa “elemen nakal” berpangkat rendah yang biasanya berada “di luar kendali”).

“Kaum Teroris Dusun”

Pesaing ketiga bagi “penghargaan terorisme Timur Tengah 1985” adalah operasi-operasi “Iron Fist” Perdana Menteri Peres di wilayah selatan Lebanon yang saat itu diduduki Israel, pendudukan yang melanggar perintah-perintah Dewan Keamanan. Targetnya adalah apa yang disebut oleh Komando Tertinggi Israel sebagai “Kaum Teroris Dusun”. Kejahatan-kejahatan Peres dalam kasus-kasus ini tenggelam ke titik terendah dari apa yang disebut oleh seorang diplomat Barat yang akrab dengan wilayah tersebut sebagai “brutalitas yang terkalkulasi dan pembunuhan arbitrer”; sebuah standar yang secara penuh didukung oleh peliputan langsung. Dengan demikian, tidak ada kepentingan bagi “dunia” dan karenanya kasus-kasus ini tetap tidak diinvestigasi, sesuai dengan konvensi-konvensi umum. Kita mungkin akan bertanya apakah kejahatan-kejahatan itu masuk dalam kategori terorisme internasional atau kejahatan agresi yang lebih kejam. Namun, sekali lagi biarlah kita tidak berprasangka buruk kepada Israel dan para pendukungnya di Washington dan tetap memilih dakwaan yang lebih rendah.

Ini adalah sedikit pemikiran yang mungkin melintas di dalam pikiran-pikiran banyak orang di dunia, bukan mereka yang di “dunia”, ketika mempertimbangkan “satu dari sedikit kesempatan” dimana Mughniyah dipandang terlibat dalam sebuah kejahatan teroris.

AS juga menuduh Mughniyah bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri sebuah truk yang menghancurkan barak-barak pasukan marinir AS dan Perancis di Lebanon pada 1983, yang membunuh 241 marinir dan 58 pasukan penerjun, dan juga serangan sebelumnya terhadap Kedutaan Besar AS di Beirut, yang menewaskan 63 orang, sebuah pukulan serius terutama karena saat itu tengah dilangsungkannya sebuah pertemuan para pejabat CIA di sana.

The Financial Times, bagaimanapun, mengaitkan serangan atas barak-barak marinir kepada kelompok Jihad Islam, bukan Hizbullah. Fawaz Gerges, salah satu analis terkemuka tentang gerakan-gerakan jihad dan Lebanon, menulis bahwa tanggung jawab serangan itu telah diakui oleh, “sebuah kelompok tidak kenal yang disebut Jihad Islam.” Sebuah suara yang berbicara dalam bahasa Arab klasik menyeru kepada semua orang Amerika untuk meninggalkan Lebanon atau menghadapi kematian. Telah diklaim bahwa Mughniyah adalah pemimpin Jihad Islam pada saat itu, tetapi sepanjang yang saya ketahui, bukti mengenai hal itu sangatlah sedikit.

Opini dunia tidak pernah diuji mengenai persoalan itu, tetapi adalah mungkin bahwa ada beberapa keraguan mengenai penyebutan “serangan teroris” bagi sebuah serangan atas sebuah pangkalan militer di sebuah negara asing, khususnya ketika pasukan AS dan Perancis melakukan pemboman massif dan serangan udara atas Lebanon, dan setelah AS menyuplai dukungan kuat bagi invasi Israel atas Lebanon pada 1982, yang membunuh sekitar 20 ribu orang dan menghancurkan kawasan selatan Lebanon serta meninggalkan puing-puing di sebagian besar Beirut. Akhirnya pasukan AS ini ditarik oleh Reagan ketika protes internasional terlalu deras untuk diabaikan setelah terjadinya pembantaian Sabra-Shatila.

Di Amerika Serikat, invasi Israel atas Lebanon secara reguler digambarkan sebagai reaksi terhadap serangan-serangan teroris Palestine Liberation Organization (PLO) atas wilayah utara Israel dari basis-basis mereka di Lebanon. Sebuah gambaran yang menjadikan keterlibatan kita dalam kejahatan perang tersebut sebagai bisa dipahami. Dalam dunia yang riil, perbatasan Lebanon selama satu tahun sebelumnya adalah area yang tenang, terlepas dari berbagai serangan Israel, yang sebagian besar di antaranya sangatlah brutal. Serangan-serangan yang dilakukan dalam upaya memicu respon PLO yang akan dijadikan dalih bagi invasi yang sebelumnya telah direncanakan. Maksud utamanya tidaklah ditutup-tutupi pada saat itu oleh analis-analis dan pemimpin-pemimpin Israel, yakni untuk mengamankan pengambil-alihan Israel atas wilayah pendudukan Tepi Barat. Inilah sebagian kepentingan yang menjadi satu-satunya kesalahan penting dalam buku Jimmy Carter, Peace not Apartheid. Apa yang ditulis Carter dalam buku itu merupakan pengulangan propaganda tersebut yang menggambarkan serangan-serangan PLO dari Lebanon sebagai motif invasi Israel. Buku itu kemudian diserang habis-habisan, dan berbagai upaya dilakukan untuk menemukan beberapa frase yang mungkin disalahartikan, tetapi kesalahan yang jelas ini—kesalahan satu-satunya—tetaplah diabaikan. Adalah masuk akal karena buku itu memenuhi kriteria untuk tetap setiap kepada manipulasi-manipulasi doktrinal yang bermanfaat.

Membunuh tanpa Maksud

Tuduhan lain yang dialamatkan kepada Mughniyah sebagai “dalang utamanya” adalah pemboman atas Kedubes Israel di Buenos Aires pada 17 Maret 1992, yang menewaskan 29 orang. The Financial Times menulis serangan itu dilakukan sebagai respon bagi “pembunuhan atas pemimpin Hizbullah Abbas Musawi dalam sebuah serangan udara di selatan Lebanon.” Mengenai pembunuhan itu, tidak perlu dibuktikan lagi: Israel secara bangga mengakui bertanggung jawab atasnya. Dunia mungkin memiliki beberapa kepentingan dalam sebagian kisah yang tersisa. Al-Musawi dibunuh dengan sebuah helikopter yang disuplai AS, tepat di sebelah utara “zona keamanan” ilegal Israel di selatan Lebanon. Dia tengah dalam perjalanan menuju Sidon dari sebuah desa bernama Jibshit, tempat dia berbicara dalam acara perkabungan bagi imam lainnya yang dibunuh Israel. Serangan helikopter itu juga membunuh istri dan anaknya yang berusia lima tahun. Israel, dengan menggunakan helikopter-helikopter AS lainnya, kemudian menyerang sebuah mobil yang sedang membawa para korban luka-luka dari serangan yang pertama ke sebuah rumah sakit.

Setelah pembunuhan atas keluarga Musawi itu, Perdana Menteri Rabin mengatakan kepada Knesset bahwa Hizbullah “telah menggubah aturan permainan.” Sebelumnya, tidak pernah ada roket yang diluncurkan ke Israel. Sebelum itu, aturan permainannya adalah: Israel akan melancarkan serangan mematikan ke wilayah mana pun di Lebanon, dan Hizbullah hanya akan meresponnya di dalam wilayah Lebanon yang diduduki Israel.

Setelah pembunuhan atas pemimpinnya (berikut keluarga sang pemimpin itu), Hizbullah mulai merespon kejahatan-kejahatan Israel di wilayah Lebanon dengan menembakkan roket ke utara Israel. Aksi yang terakhir itu jelas tidak bisa ditoleransi, sehingga Rabin melancarkan sebuah invasi yang mengusir 500 ribu rakyat Lebanon dari rumah-rumah mereka dan membunuh lebih daripada 100 orang. Serangan-serangan Israel yang tanpa ampun itu bahkan telah mencapai wilayah paling utara Lebanon.

Di selatan, 80% warga Tyre meninggalkan dusun mereka dan Nabatiye ditinggalkan bagaikan sebuah “kota hantu”, serta 70% Jibshit telah rata dengan tanah, demikian dilaporkan jurubicara militer Israel, yang menjelaskan bahwa maksud serangan itu adalah untuk “menghancurkan dusun-dusun itu secara total karena dianggap penting bagi populasi Syiah di selatan Lebanon.” Tujuannya adalah “untuk menghapuskan dusun-dusun itu dari muka bumi dan menebarkan kerusakan di sekitarnya,” demikian seorang pejabat senior komando utara Israel menggambarkan operasi itu.

Jibshit mungkin merupakan target yang khusus karena menjadi rumah bagi Syeikh Abdul Karim Obeid, yang diculik dan dibawa ke Israel beberapa tahun sebelumnya. Rumah Obeid bahkan “menerima langsung hantaman sebuah rudal,” jurnalis Inggris Robert Fisk melaporkan, “meskipun Israel sangat mungkin hanya ingin membunuh istri dan tiga anak [Obeid].” “Mereka yang berhasil melarikan diri bersembunyi dalam ketakutan,” tulis Mark Nicholson dalam the Financial Times, “karena setiap gerakan yang terlihat di dalam atau di luar rumah akan menarik perhatian artileri Israel, yang tanpa henti menembakkan mortir-mortir mereka dan menghancurkan target-target yang telah dipilih.” Mortir-mortir artileri menghantam dusun-dusun itu rata-rata lebih daripada 10 kali per menit.

Semua itu mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Bill Clinton, yang mengerti benar kebutuhan untuk memberi pelajaran secara brutal kepada Araboushim tentang “aturan permainannya”. Dan Rabin pun tampil sebagai pahlawan besar dan tokoh perdamaian lainnya, begitu berbeda dengan “para binatang buas berkaki dua”, “para belalang”, dan “para kecoa beracun”.

Ini hanyalah sebuah contoh kecil dari fakta-fakta yang mungkin menarik perhatian dunia dalam kaitan dengan tanggung jawab yang dituduhkan kepada Mughniyah bagi tindakan teroris pembalasan di Buenos Aires.

Tuduhan-tuduhan lainnya adalah bahwa Mughniyah membantu menyiapkan pertahanan Hizbullah dalam menghadapi invasi Israel atas Lebanon pada 2006. Tindakan Mughniyah itu pastinya merupakan sebuah kejahatan terorisme yang tidak bisa ditoleransi oleh standar-standar “dunia”, yang hanya mengerti bahwa AS dan klien-kliennya tidak boleh menghadapi hambatan apa pun dalam teror dan agresi mereka yang adil itu.

Apologi-apologi vulgar lainnya bagi kejahatan-kejahatan AS dan Israel dengan seriusnya menjelaskan bahwa, sementara Arab dengan sengaja membunuhi orang-orang, maka AS dan Israel, sebagai komunitas-komunitas demokratis, tidak berniat untuk melakukan hal demikian. Pembunuhan-pembunuhan yang mereka lakukan hanyalah insiden-insiden yang tidak disengaja, karenanya tidak dapat dibandingkan dengan level imoralitas musuh-musuh mereka. Sebagai contoh, pandangan itulah yang dianut oleh Pengadilan Tinggi Israel ketika mengotorisasi hukuman kolektif terhadap warga Gaza dengan memutuskan suplai listrik (dan kemudian air, pembuangan limbah, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya yang menjadi syarat bagi kehidupan yang beradab).

Pembelaan yang sama tersebut adalah biasa dalam kaitan dengan beberapa dosa masa lalu Washington, seperti penghancuran pabrik farmasi al-Shifa di Sudan pada 1998. Serangan ini mengakibatkan kematian puluhan ribu manusia. Tetapi karena tidak ada niat untuk membunuh mereka, maka ia dianggap bukan sebuah kejahatan atas perintah pembunuhan terencana—jadi kita telah diajarkan oleh para moralis yang secara konsisten membungkam respon yang diberikan kepada upaya-upaya justifikasi-diri tersebut.

Untuk mengulangi sekali lagi, kita dapat membedakan tiga kategori kejahatan: pembunuhan terencana, pembunuhan tidak terencana, dan pembunuhan dengan kesadaran meskipun tanpa maksud yang spesifik. Brutalitas-brutalitas Israel dan AS secara tipikal masuk ke dalam kategori ketiga. Dengan demikian, ketika Israel menghancurkan suplai energi di Gaza atau membangun dinding-dinding pembatas untuk bepergian ke Tepi Barat, ia tidak secara spesifik bermaksud untuk membunuh warga yang mati karena air yang tercemar atau karena ambulan-ambulan yang tidak sampai ke rumah sakit. Dan ketika Bill Clinton memerintahkan pemboman atas pabrik al-Shifa, adalah jelas bahwa perintah itu akan mengakibatkan sebuah bencana kemanusiaan. Human Rights Watch segera memberi tahunya mengenai hal ini, seraya menyampaikan rinciannya; tetapi bagaimanapun, dia dan para penasehatnya tidak bermaksud untuk membunuh orang-orang yang akan mati ketika setengah suplai obat-obatan dihancurkan di sebuah negeri miskin di Afrika.

Tampaknya, mereka dan para pembela mereka memang memandang orang-orang Afrika layaknya kita memandang semut yang kita injak ketika berjalan di sebuah jalan. Kita sadar bahwa hal itu (dampak dari tindakan) akan terjadi (jika kita tidak berkeberatan untuk memikirkannya), tetapi kita tidak bermaksud untuk membunuh mereka karena mereka tidak berharga untuk dipikirkan. Jelaslah, serangan-serangan yang sama oleh para “Araboushim” di wilayah-wilayah yang dihuni umat manusia akan dipandang sangat berbeda.

Apabila, untuk sementara, kita dapat mengadopsi perspektif tersebut tentang dunia, maka kita mungkin bertanya penjahat jenis manakah yang “diburu seluruh dunia”.[countercurrent]

Noam Chomsky adalah linguis, filosof, pemikir kontemporer Amerika. Ia juga penulis sejumlah buku politik “best-seller”. Buku terakhirnya adalah Failed States: The Abuse of Power and the Assault on Democracy dan What We Say Goes, sebuah buku percakapan dengan David Barsamian.

Kamis, 23 Oktober 2008

APAKAH TUHAN ITU ADA?????????????
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri
paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia
meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang
Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu
mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?

Ustad: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya
akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak
orang pintar saja tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.

Ustad: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan
wujud Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir

3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa
dimasukan ke neraka yang dibuat dari
api,tentu tidak menyakitkan buat syetan
Sebab mereka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?



Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda

dengan keras.


Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah

kepada saya?


Ustad: Saya tidak marah...Tamparan itu adalah

jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda

ajukan kepada saya


Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti


Ustad: Bagaimana rasanya tamparan saya?


Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit


Ustad: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?


Pemuda: Ya


Ustad: Tunjukan pada saya wujud sakit itu !


Pemuda: Saya tidak bisa


Ustad: Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita

semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu

melihat wujudnya.


Ustad: Apakah tadi malam anda bermimpi akan

ditampar oleh saya?


Pemuda: Tidak


Ustad: Apakah pernah terpikir oleh anda akan

menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?


Pemuda: Tidak


Ustad: Itulah yang dinamakan Takdir


Ustad: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan

untuk menampar anda?


Pemuda: kulit


Ustad: Terbuat dari apa pipi anda?


Pemuda: kulit


Ustad: Bagaimana rasanya tamparan saya?


Pemuda: sakit


Ustad: Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka

terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak

maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan

untuk syeitan.

Senin, 20 Oktober 2008

Strategi Baru Amerika; Dulu Lawan Kini Berunding dengan Teroris

Televisi CNN Amerika sembari mengutip pernyataan pejabat Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) menyebut Dephan Amerika tengah bersiap menerapkan strategi baru setelah Pemilu Amerika. Menurut pejabat Pentagon, Dephan Amerika siap melanjutkan perang di Afghanistan dan Irak. Sayangnya televisi CNN tidak menjelaskan secara detil strategi baru Dephan Amerika terkait dua perang tersebut.

Namun koran Peyman cetakan Kabul yang menukil dari sumber-sumber berita Barat menyebut strategi baru Pentagon terkait dengan perundingan dengan kelompok-kelompok ekstrim dan Taliban. Menukil dari ABC News, koran Peyman menyebutkan, Robert Gates Menteri Pertahanan Amerika dan David Petraeus Kepala Staf Militer Amerika kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara telah menyiapkan beberapa petunjuk teknis kepada presiden Amerika akan datang. Beberapa petunjuk tersebut diharapkan menjadi strategi paling tepat guna menciptakan stabilitas keamanan di Afghanistan dapat diterapkan nantinya.

Menurut kalangan jurnalis Amerika, Pentagon punya keinginan serius melakukan perundingan dengan Taliban dan kelompok-kelompok ekstrim. Baru-baru ini media-media massa membongkar rencana Pentagon ini. Sekalipun Amerika tampaknya menentang rencana sebagian pendapat kalangan Barat guna berunding dengan Taliban, namun kinerja militer Amerika di Afghanistan cenderung menjadikan perundingan dengan Taliban sebagai strategi baru. Gates terakhir malah memberitakan Washington berencana mempersenjatai tokoh-tokoh adat dan mengukuhkan kerja sama dengan mereka.

Strategi baru Amerika di Afghanistan menunjukkan bahwa negara ini tengah berusaha menyembunyikan kegagalannya memerangi terorisme. Perundingannya dengan Taliban dan kelompok-kelompok ekstrim sejatinya menjadikan mereka sebagai lingkaran keamanan militer negara ini di Afghanistan. Wakil PBB urusan Afghanistan dan wakil Afghanistan untuk PBB dalam sidang terakhir Dewan Keamanan mengenai Irak secara transparan menyebut tokoh-tokoh Taliban membahayakan keamanan Afghanistan. Mereka juga menegaskan bahwa bila masyarakat internasional tidak mengambil langkah serius menghadapi mereka, stabilitas keamanan Afghanistan semakin sulit direalisasikan.

Ironis sekali! Amerika yang menyerang Afghanistan dengan tujuan menghancurkan Taliban, kini malah berusaha memasukkan kelompok ini dalam struktur kekuasaan di Afghanistan. Padahal pengalaman membuktikan bahwa berunding dengan kelompok-kelompok teroris selalu gagal.

Menurut para analis Barat, dialog dan perundingan dengan Taliban bukan hanya tidak bermanfaat bagi Afghanistan, namun ke depannya Barat sendirilah yang akan mengeluarkan lebih banyak biaya. Itulah mengapa sebagian kalangan yang realistis di Barat menentang keras upaya perundingan dengan Taliban. Menurut mereka, sebaiknya Barat menepati janjinya membantu rekonstruksi Afghanistan, memerangi penanaman dan penyelundupan narkoba serta mempersenjatai polisi dan angkatan bersenjata negara ini. Sayangnya Amerika dan NATO tidak mau memperhatikan kenyataan ini.

Buah Simalakama, Pilihan Presiden Baru Amerika

Koran Amerika Washington Post dalam sebuah artikel menulis tentang dilema yang bakal dihadapi presiden baru Amerika di tenggang waktu antara masa pemilu dan hari-hari pertama menjejakkan kakinya di Gedung Putih. Washington Post menilai tenggang waktu ini merupakan masa-masa tersulit presiden baru Amerika.

Menurut laporan koran ini, bila Senator Barack Obama, kandidat dari kubu Demokrat memenangkan Pemilu Presiden Amerika, ia harus segera menstabilkan ekonomi Amerika yang babak belur, sementara George W. Bush masih tetap berada di puncak kekuasaan. Namun bila Senator John McCain menang, ia harus menghadapi berbagai problem seperti serangkaian biaya dan penghematan anggaran, sementara Kongres yang dikuasai kubu Demokrat akan memintanya ikut dalam sidang istimewa guna meratifikasi sebuah prakarsa baru ekonomi.

Dalam lanjutan artikel tersebut disebutkan, masa transisi 77 hari antara hari pemilu dan hari pertama kerja pemerintahan baru bakal menjadi masa tersulit yang akan dihadapi presiden baru Amerika baik di sektor politik maupun ekonomi. Selain itu, presiden baru Amerika juga belum bisa bebas dari bayang-bayang masa kampanye yang panjang dan tidak sehat.

Menurut keyakinan penulis artikel ini, masalah yang muncul dari upaya meletakkan jalur ekonomi menuju arah yang benar akan mengubah kondisi masa transisi ini memaksa McCain atau Obama harus membantu mencegah keterpurukan ekonomi Amerika yang lebih parah. Di sini pemerintah baru Washington harus melakukan konsolidasi agar lebih solid.

Washington Post menulis, siapa saja yang menjadi presiden Amerika bakal mendapat tekanan berat dari rekanannya agar melaksanakan janji-janji yang dilontarkan semasa kampanye. Kelompok anti perang bakal menekan Obama agar segera memulai proses penghentian perang Irak, sementara kalangan Konservatif bakal gencar menuntut Obama menurunkan pajak. Selain itu setiap partai pasti ingin tahu program pertama setiap kandidat mereka di hari pertama berkuasa di Gedung Putih. Namun mencermati masih belum jelasnya hasil pemilu, setiap pihak belum meminta dialog dengan kandidatnya soal program hari pertama bila memenangkan pemilu.

Publikasi artikel ini dilakukan setelah muncul hasil jajak pendapat pekan lalu di Amerika yang menyebut 90 persen warga Amerika menilai kebijakan negara mereka selama ini salah. Berdasarkan hasil survei ini, 9 dari 10 orang Amerika menyatakan kekhawatirannya soal kondisi ekonomi negara mereka. Sementara tingkat popularitas Bush kini hanya tinggal 23 persen. Artinya lebih dari 73 persen rakyat Amerika tidak puas dengan kebijakan Bush. Sementara 55 persen dari responden menilai ekonomi merupakan tema paling penting kampanye pemilu dan mayoritas pemilih lebih percaya Obama mampu menyelamatkan kondisi buruk ekonomi Amerika.

Adab Bepergian (safar)

Bepergian suatu hal yang tak dapat dihindari oleh setiap manusia. Baik
bepergian untuk mencari rizki, silaturrahim pada keluarga, atau
ibadah haji dan umroh. Agar bepergian kita lebih bermana dan memiliki
pahala yang mulia di sisi Allah swt, maka kita dianjurkan melakukan
adab-adabnya, yaitu:

• Pertama: Istikharah. Sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang akan
bepergian, terutama untuk haji atau umrah, melakukan Istikharah. Doa
yang paling utama dibaca dalam Istikharah adalah:

اَسْتَخِيْرُ اللهَ بِرَحْمَتِهِ خِيَرَةً فِي عَافِيَةٍ
Astakhîrullâha bi rahmatihi khiyaratan fî ‘âfiyatin.
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam
keselamatan.
dibaca 3 kali, 7 kali, 10 kali, 50 kali, 70, atau 100 kali.

• Kedua: Memilih Waktu. Waktu yang baik untuk bepergian: hari Sabtu,
Selasa, atau Kamis. Hari yang tidak baik untuk bepergian: Hari
Senin,Rabu, dan hari Jum’at sebelum shalat Jum’at. Demikian juga tidak
baik untuk bepergian pada tanggal: 3, 4, dan 5 bulan Hijriyah. Jika
terpaksa harus melakukan bepergian pada hari-hari atau tanggal yang
tidak baik atau na’as itu, maka hendaknya bersedekah dan membaca Surat
Fatihah, Surat Falaq dan An-Nas, ayat Kursi, Surat Al-Qadar, dan Surat
Ali-Imran dari kalimat: “Inna fi khalqis samawati wal ardhi, hingga
akhir Surat.”

• Ketiga: Washiyat. Dianjurkan untuk setiap orang yang akan bepergian,
terutama untuk haji, agar menyampaikan wasiat kepada keluarganya.
Wasiat itu bisa berkenaan dengan urusan yang harus dilakukan,
kewajiban, atau utang piutang. Ia juga dapat menyampaikan amanat yang
harus dilakukan oleh anggota keluarganya.

• Keempat: Pemberitahuan. Nabi saw bersabda: “Apabila seorang muslim
akan bepergian, ia harus memberitahukan saudara-saudaranya. Begitu
pula wajib bagi saudara-saudaranya menemui ketika ia kembali.”

• Kelima: Bersedekah. Hendaknya bersedekah sebelum bepergian untuk
memperoleh keselamatan dan bersedekah lagi ketika kembali sebagai
ungkapan syukur. Setelah bersedekah ucapkan doa ini:

اَللَّهُمَّ اِنِّي اِشْتَرَيْتُ بِهَذِهِ الصَّدَقَةِ سَلاَمَتِي
وَسَلاَمَةَ سَفَرِي وَمَامَعِي. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي وَاحْفَظْ
مَامَعِي، وَسَلِّمْنِي وَسَلِّمْ مَامَعِي وَبَلِّغْنِي وَبَلِّغْ
مَامَعِي بِبَلاَغِكَ الْحَسَنِ الْجَمِيْل.
Allâhumma innî isytaraytu bi hâdzi-hish shadaqati salâmatî wa salâmata
safarî wamâ ma’î, Allâhumma wahfazhnî wahfazh mâ ma’î wa sallimnî wa
sallim mâ ma’î wa ballighnî wa balligh mâ ma’î bi baghikal hasanil
jamîl.

Ya Allah, aku membeli dengan sedekah ini keselamatanku dan keselamatan
per-jalananku dan apa saja yang bersamaku. Selamatkan aku dan
selamatkan yang bersamaku. Sampaikan aku dan yang bersamaku dengan
cara penyampaianmu yang indah dan baik.

• Keenam: Mandi sunnah dan lakukan shalat Safar dua rakaat. Rakaat
pertama, setelah Al-Fatihah baca Surat Al-Ikhlash. Rakaat kedua
setelah Al- Fatihah baca Surat Al-Qadar. Setelah shalat, sujudlah
lalu baca doa berikut (100 kali):

اَسْتَخِيْرُ اللهَ بِرَحْمَتِهِ خِيَرَةً فِي عَافِيَةٍ
Astakhîrullâha bi-rahmatihi khiyara-tan fî ‘âfiyatin.
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam
keselamatan.

Kemudian membaca: Ayat Kursi, tahmid, dan shalawat kepada Nabi saw
dan keluarganya. Kemudian membaca doa ini:

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَاَهْلِي وَمَالِي
وَذُرِّيَّتِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي وَاَمَانَتِي وَخَاتِمَةَ
اَعْمَالِي.
Allâhumma innî astauwdi`uka nafsî wa ahlî wa mâlî wa dzurriyyatî wa
dun-yâya wa âkhiratî wa amânatî wa khâtimata a`malî.

Ya Allah, aku titipkan kepadamu diriku, keluargaku, hartaku,
keturunanku, duniaku dan hartaku, amanatku, dan penutup amalku.

Baca juga Surat Al-Fatihah, Al-Falaq, Al-Nas, AL-Qadar, ayat kursi dan
akhir surat Ali-Imran dimulai dari Inna fi Khalqis samawati wal
ardhi .

• Ketujuh: Ketika keluar rumah bacalah: Tasbih Az-Zahra’, Surat
Fatihah, ayat Kursi, kemudian baca doa ini:

اَللَّهُمَّ اِلَيْكَ وَجَّهْتُ وَجْهِي، وَعَلَيْكَ خَلَّفْتُ اَهْلِي
وَمَالِي وَمَاخَوَّلْتَنِي، وَقَدْ وَثِقْتُ بِكَ فَلاَتُخَيِّبْنِي يَا
مَنْ لاَيُخَيِّبُ مَنْ اَرَادَهُ وَلاَيُضَيِّعُ مَنْ حَفِظَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَاحْفَظْنِي فِيْمَا غِبْتُ
عَنْهُ وَلاَتَكِلْنِي اِلَى نَفْسِي يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Allâhumma ilayka wajjahtu wajhî, wa ‘alayka khallaftu ahlî wa mâli
wamâ khawwaltanî, wa qad wa-tsiqtu bika falâ tukhayyibnî yâ man lâ
yukhayyibu man arâdahu walâ yudhayyi’u man hafizhahu. Allâhumma shalli
`alâ Muhammadin wa âlihi wahfazhnî fîmâ ghibtu`anhu walâ takilnî ilâ
nafsî yâ Arhamar râhimîn.

Ya Allah, kepada-Mu kuhadapkan wajahku; kepada-Mu kutinggalkan
keluargaku, hartaku, dan apa yang telah Kau anugerahkan kepadaku.
Sungguh aku mempercayai-Mu, maka jangan kecewakan aku wahai Yang Tidak
Mengecewakan orang yang berkendak kepada-Nya, dan Yang Tidak Menyia-
nyiakan orang yang dipelihara-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat
kepada Muhammad dan keluarganya, dan peliharalah aku selama
pepergianku serta jangan serahkan aku kepada diriku wahai Yang
Mahakasih dari segala yang mengasihi.

• Kedelapan: Ketika mengendarai kendaraan, bacalah doa berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ.
Subhânalladzî sakhkhara lanâ hâdzâ wamâ kunnâ lahu muqrinîn.
Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya. (Az-Zukhruf: 13).

Kemudian membaca zikir ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ اِلَهَاِلاَّ اللهُ
Subhânallâh wal-hamdulillâh wa lâ ilâha illâh

• Kesembilan: Sepanjang perjalanan perbanyaklah Zikir
(kitab Mafatihul Jinan, bab 2, halaman 303)

Jumat, 17 Oktober 2008

teman koe......!!!!!!

http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
http://www.khamenei.ir/
http://www.ahmadinejad.ir/
http://jafarsufigo.blogspot.com/
http://abi-kholid.blogspot.com/
http://ajibondan.wordpress.com/
http://muhsinlabib.wordpress.com/
http://musakazhim.wordpress.com/
http://mesiahkohen.wordpress.com/
http://amorinka.wordpress.com/
http://ressay.wordpress.com/
http://bensohib.wordpress.com/
http://maulanusantara.wordpress.com/
http://damartriadi.wordpress.com/
http://salehlapadi.blogspot.com/
http://taufiqhaddad.blogspot.com/
http://obesitas.wordpress.com/
http://www.mustangfm.com/
http://husainku.wordpress.com/
http://anditoaja.wordpress.com/
http://mozamal.wordpress.com/
http://chaosregion.wordpress.com/
http://wannabesunni.wordpress.com/
http://senyumsehat.wordpress.com/
http://abuaqilah.wordpress.com/
http://ahmadsamantho.wordpress.com/
http://secondprince.wordpress.com/
http://iwans.wordpress.com/
http://bumgembul.blogspot.com/....anak-anak....
http://www.centrajava.persianblog.ir/
http://cintarasulullah.wordpress.com/
http://vichaksana.blogspot.com/
http://ibnutaymiah.wordpress.com/
http://esharyudhi.wordpress.com/
http://asruldinazis.wordpress.com/
http://irfanpermana.wordpress.com/
http://www.islamalternatif.net/iph/index.php
http://islamfeminis.wordpress.com/
http://islamsyiah.wordpress.com/
http://jakfari.wordpress.com/
http://kajianislam.wordpress.com/
http://markaskio.wordpress.com/
http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
http://mbojo.wordpress.com/
http://luthv.wordpress.com/
http://noertika.wordpress.com/
http://purkonhidayat.multiply.com/
http://haidarrein.wordpress.com/
http://rosenqueencompany.wordpress.com/
http://salafyindonesia.wordpress.com/
http://infosyiah.wordpress.com/
http://shahihbukhari.wordpress.com/
http://wahabisme.wordpress.com/
http://wildavy.wordpress.com/
http://isyraq.wordpress.com/
http://indra15.multiply.com/reviews/item/1
http://celotehjiwa.wordpress.com/
http://eraalquran.wordpress.com/
http://luthfis.wordpress.com/
http://erander.wordpress.com/
http://algembira.blog.com/
http://shalatdoa.blogspot.com/
http://kamal87.wordpress.com/
http://greenpressnetwork.wordpress.com/
http://aboubakr.wordpress.com/
http://savikovic.multiply.com/