Selasa, 09 Juni 2009

Runtuhnya Revolusi Hijau

Enghelab-e-Sabz atau Revolusi Hijau tiba-tiba redup dengan acara debat kandidat antara Mousavi dan Ahmadinejad. Mousavi dilucuti habis hampir tak bisa bicara, bahkan sempat gagap dan emosi. Ahmadinejad berbicara dari hati nurani didukung dengan data yang kuat.

Semua klaimyang diarahkan ke pemerintah Ahmadinejad dapat ditampik dengan baik. Mousavi seakan tidak mempunyai alasan lain untuk menjatuhkan pemerintah Ahmadinejad. Apalagi Ahmadinejad memulai menyerang para penggede yang mendukung Mousavi. Rafsanjani dan keluarganya serta Khatami pun menjadi sasaran Ahmadinejad. Saya menyaksikan adanya revolusi internal di Iran yang diusung Ahmadinejad. Saya jadi teringat dengan kampanye pertama di Qom sebelum menjadi presiden. Ia saat itu menjanjikan realisasi revolusi ketiga setelah revolusi pertama yang diusung oleh Imam Khomeini ra dan revolusi kedua (pendudukan terhadap kedubes AS di Tehran).
Kandidat
para kandidat

Pemerintah Ahmadinejad benar2 bekerja. Untuk itu, Ahmadinejad sangat mudah menyampaikan hasil-hasil kerjanya selama menjabat. Bayangkan saja, pemerintah sebelumnya (Khatami) tak pernah melakukan kunjungan provinsi bersama kabinetnya, sedangkan Ahmadinejad melakukan kunjungan ke provinsi-provinsi Iran sebanyak 60 kali. Bahkan Ahmadinejad selalu melakukan rapat kabinetnya di provinsi yang bersangkutan sekaligus menyelesaikan problem-problem provinsi tersebut.

Inovasi lain pemerintah Ahmadinejad yang tidak dilakukan oleh pemerintah sebelumnya adalah pembagian saham keadilan sebesar 1 juta tuman ( 10 juta rupiah) ke 22, 5 juta penduduk. Ini adalah pekerjaan nyata yang sudah terbukti. Pembagian itupun dimulai dari masyarakat desa hingga ke kota. Kemudian kenaikan gaji pensiun kelas menengah dari 1 juta 390 ribu rials (rupiah) menjadi 4 juta 570 ribu rials (rupiah). Kenaikan 2, 3 kali lipat dari sebelumnya. Kemudian, asuransi sosial yang sebelumnya hanya dimiliki 6, 9 juta keluarga, tapi di masa pemerintahan Ahmadinejad, asuransi itu dimiliki oleh 8,8 juta keluarga. Asuransi untuk orang cacat yang sebelumnya dimiliki 2200 orang, sekarang dimiliki 300 ribu orang. Itu berarti naik 135 kali lipat. Kemudian ada asuransi pedesaan yang merupakan hasil inovasi pemerintah Ahmadinejad. Asuransi pedesaan dimiliki oleh 22, 5 juta orang.

Di bidang properti, pemerintah Ahmadinejad berhasil membangun 37422 unit rumah di pedesaan sedangkan pemerintah sebelumnya hanya membangun 1871 unit. Dengan demikian, pembangunan rumah naik 135 kali lipat. Adapun investasi luar negeri yang sebelumnya senilai 308 juta dolar, tapi investasi luar negeri itu naik dua kali lipat menjadi 684 juta dolar di masa pemerintah Ahmadinejad. Kemudian ekspor non migas yang sebelumnya hanya mencapai 6847 juta dolar naik dua kali lipat menjadi 15,3 milyar dolar AS.

Penemuan-penemuan yang terdaftar di masa pemerintahan Ahmadinejad meningkat drastis 4,5 kali lipat. Sebelumnya, penemuan yang terdaftar hanya berjumlah 4640, namun pada masa pemerintahan Ahmadinejad, penemuan terdaftar meningkat menjadi 20 ribu. Tingkat pengangguran di masa pemerintahan Ahmadinejad dapat ditekan mencapai lebih dari dua persen dari 11, 9 persen menjadi 9,6 persen. Kemudian pembangunan bendungan berhasil dibangun sebanyak 211, sedangkan di pemerintah sebelumnya hanya mampu membangun 173 bendungan. Pemerintah Ahmadinejad juga berhasil membangun aliran listrik ke desa-desa sebanyak 53620, sedangkan pemerintah sebelumnya hanya mampu membangun 49399. Kemudian aliran gas ke kota-kota pada pemerintah sebelumnya dapat dialirkan ke 535 kota, tapi pada pemerintahan Ahmadinejad berhasil mengalirkan gas ke 700 kota.

Dengan data keberhasilan seperti itu, sulit dibayangkan Ahmadinejad tidak terpilih menjadi presiden kembali. Jika kenyataan berbeda dan presiden lain terpilih, ia bakal dituntut bekerja lebih keras dari Ahmadinejad. Itu bukanlah pekerjaan mudah. Dalam berkhidmat ke masyarakat, Ahmadinejad mengatakan, "Kami adalah pelayan masyarakat. Dengan bangga, kami menyatakan hal itu." Semoga Allah Swt menjaga dan memperbanyak figur seperti Ahmadinejad.

Tidak ada komentar: