Minggu, 14 Juni 2009

Di Setiap TPS, Ahmadinejad Menang Mutlak



Rahbar
Rahbar sedang memasukkan suara
Hari Jumat kemaren, 12/6/09, rakyat Iran telah menggelar pesta demokrasi memilih presiden mendatang. Berdasarkan data yang ada, sekitar 46 juta warga Iran memenuhi syarat untuk ikut serta dalam pemilu kali ini. Tempat pemungutan suara ( TPS) disebar di penjuru Iran, khususnya di masjid-masjid. Partisipasi rakyat dalam pemilu kali ini menembus angka rekor dibandingkan tingkat partisipasi pemilu-pemilu sebelumnya, menyusul persaingan ketat antara empat kandidat presiden, Mahmoud Ahmadinejad, Mir Hossein Mousavi, Mahdi Karoubi dan Mouhsen Rezai. Tidak hanya faktor para kandidat, tapi debat capres yang digelar oleh IRIB secara live adalah salah satu penyebab utama maraknya rakyat Iran ikut berpartisaipasi dalam pemilu ke 10.

Sampai berita ini di turunkan, Ahmadinejad menang mutlak. Hsil ini bisa dilihat dari hasil sementara di berbagai TPS-TPS di seluruh Iran, Ahmadinejad meraup rata-rata 60-64 persen suara di setiap TPS. Dalam sistem pemilu Iran, jika kandidat mendapatkan 50 persen suara maka kandidat itulah pemenangnya.

Sehari sebelum pilpres di gelar, berbagai manuver dan trik konspiratif rival Ahmadinejad untuk meraih suara di terus di gelar, bahkan beberapa jam sebelum digelarnya pemilu presiden. Trik konspiratif itu adalah menyebarkan SMS yang isinya menyebutkan jawaban Rahbar terhadap surat terbuka Rafsanjani. Pada intinya, sms itu berisikan pernyataan Rahbar yang menyesalkan sikap Ahmadinejad dalam kampanyenya yang dinilai cenderung menyudutkan rival-rivalnya.

Melihat fenomena yang bisa mengganggu iklim sehat pelaksanaan pemilu presiden kesepuluh, Kantor Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar menepis fitnah SMS itu dan menyatakan bahwa Rahbar hingga kini, belum memberikan jawaban tertulis maupun verbal kepada surat Rafsanjani. Bahkan Rahbar sendiri saat memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menegaskan kembali bahwa SMS yang dikaitkan dengan dirinya itu tidaklah benar. Seperti yang di siarkan secara live setiap stasiun televisi Jumat kemaren.

Lebih dari itu, televisi-televisi nasional Iran juga mengumumkan bahwa SMS yang dihubungkan dengan Rahbar itu tidaklah benar. Reaksi terhadap fitnah via SMS langsung disikapi Rahbar karena dikhawatirkan fitnah semacam itu akan mengancam iklim sehat pemilu kali ini.

Sebelumnya, Rahbar dalam acara peringatan tahunan wafat (haul) Imam Khomeini ra, menyatakan bahwa dirinya tak akan mengungkapkan dukungannya terhadap kandidat tertentu kepada siapapun, karena itu adalah hak setiap warga Iran untuk menetukan pilihannya.

Ceritanya trik konspiratif via sms itu sengaja disebarkan setelah Ketua Dewan Ahli Kepemimpinan, Hashemi Rafsanjani, bertemu dengan Rahbar, kemarin. Padahal itu adalah pertemuan rutin Rahbar dengan Dewan Ahli Kepemimpinan. Namun berita pertemuan itu dipelintirkan sedemikian rupa untuk menyudutkan kandidat tertentu.

Tidak ada komentar: