Masyarakat Iran selama sepekan ini benar-benar dikejutkan dengan ketegasan Ahmadinejad yang membuat rivalnya bungkam. Di mata Ahmadinejad, tiga rivalnya adalah satu paket. Dalam debatnya dengan Mousavi, Ahmadinejad berani mengungkap skandal-skandal di luar dugaan rivalnya. Bahkan Ahmadinejad membawa segepok data untuk menangkis tudingan-tudinganny a dan sekali-kali melempar balik pertanyaan. Ahmadinejad dalam debat tersebut membawa data 320 ribu judul berita infaktual yang memojokkan pemerintahannya.
Sikap tegas Ahmadinejad dalam debat-debatnya, termasuk debat dengan Karoubi, mendapat reaksi pro dan kontra. Terkait sikap tegas tersebut, Pemred Kayhan, Shariat Madari yang dikenal kritis, bahkan pemerintahan Ahmadinejad pun tak luput dari kritisinya, mengatakan, sikap tegas Ahmadinedjad sangat lah wajar karena 320 ribu berita infaktual memojokkan pemerintahannya.
Dalam debat dengan Karoubi, Ahmadinejad hanya melontarkan dua pertanyaan yang menyudutkan Karoubi, satu-satunya kandidat presiden yang mengenakan pakaian mullah. Dua pertanyaan tersebut adalah kasus penerimaan uang tiga milyar real Iran (rupiah) dari seorang koruptor besar Bahram Jazairi dan transparansi keuangan, khususnya rumah Karoubi yang cukup besar di daerah strategis Tehran. Dua pertanyaan itu membuat Karoubi kelabakan.
Hal yang menarik, Ahmadinejad di penghujung debat dengan karroubi menyatakan bahwa dirinya tak mengeluarkan uang se-realpun (serupiahpun) untuk kampanyenya. Dia menyatakan dengan terus terang bahwa dirinya tak mempunyai uang untuk mendanai kampanye. Itulah yang membuat Ahmadinejad leluasa mempertanyakan dana kampanye rival-rivalnya. Tapai pada saat yang sama, kita bisa melihat bahwa foto-foto Ahmadinejad beberapa hari terakhir ini, khsususnya setelah debat dengan Mousavi, mulai bermunculan di mana-mana.
Setelah diusut, dana itu berasal dari swasembada masyarakat pendukung Ahmadinejad. Dalam konteks ini, Ahmadinejad sama sekali tidak terikat dengan donatur kampanya siapaun kecuali masyarakat itu sendiri. Kekuatan rakyat inilah yang membuat Ahmadinejad semakin percaya diri melanjutkan visi-visinya. Acara debat pilpres di Iran sangatlah efektif untuk membuka perspektif kandidat presiden masing-masing. Sejauh ini, Ahmadinejad nampak tangguh.
Pada sesi akhir debat kandidat tadi malam 09/06/09, antara Ahmadinejad dan Mohsen Rezai yang disiarkan secara live Stasiun TV Chanel 3 Iran, Nampak sekali Rezai juga kelimpungan ketika di tanya tentang ide ekonomi liberal dan system pemerintahan federal yang di usung Rezai cs. Nampak sekali jawaban yang di bawakan oleh Rezai tidak mengena sasaran. Wal hasil… kita tunggu Jumat, 12 Juni 2009.
Rabu, 10 Juni 2009
Ahmadinejad Tak Terbendung
Ahmadinejad ternyata bukan hanya seorang ksatria di kancah internasional karena sikap kerasnya terhadap rezim penjajah Zionis Israel dan pembelaannya akan progrma nuklir Iran. Namun sikap ksatria Ahmadinejad tercermin dalam konstelasi politik lokal yang selama ini dimonopoli kubu kanan dan kiri. Ahmadinejad tiba-tiba menebas siapapun tokoh yang bermasalah baik dari kiri dan kanan. Rafsanjani, tokoh yang cukup disegani di negeri Mullah ini, juga terkena imbas dari sikap tegas Ahmadinejad. Natiq Nouri yang juga dari kelompok kanan dan pernah menjadi Ketua Parlemen Iran pun tidak luput dari kritikan pedas Ahmadinejad.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar