Ketua Dewan Garda Republik Islam Iran, Ayatullah Ahmad Jannati, yang bertindak sebagai imam dan khatib shalat Jumat di halaman kampus Universitas Tehran, menganggap para pelaku kerusuhan yang mendukung Mir Hosein Mousavi sebagai pembangkang yang telah keluar dari koridor sistem Pemerintah Islam.
Di hadapan ratusan ribu jamaah, Ahmad Jannati, menyesalkan dan mempertanyakan sikap, pernyataan-pernyataan mereka yang mengelu-elukan diri sebagai reformis, karena sama sekali tidak menunjukkan sikap dewasa, berdada simpit dan tidak memahami logika konsitusi.
“Apa yang mesti dikatakan tentang orang-orang yang menolak menerima kenyataan demikian dengan cara menciptakan kekacauan yang merugikan bangsa dan negara? Mereka hanya layak dianggap sebagai pembangkang,” tandasnya,
Ahmad Jannati mengecam para politisi pecundang itu sebagai orang-orang yang lebih mengutamakan anarkisme ketimbang menempuh prosedur konsitutsional untuk menyatakan keberatan terhadap hasil pemilihan persiden.
Ditegaskannnya, partisipasi luas warga telah menggembirakan sahabat Iran dan membuat musuh mereka putus asa. Ayatullah Jannati menilai penjelasan Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei sebelum pemilu sebagai pendorong antusiasme warga untuk mengikuti pemilu.
Pada bagian lain khotbahnya, ia mengajak seluruh warga untuk menjaga persatuan dalam menghadapi konspirasi musuh-musuh Revolusi Islam. Ia juga mengutip ucapan Pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini r.a bahwa setiap perusak persatuan masyaraka adalah pengkhianat sistem Republik Islam.
Di bagian akhir khutbahnya, Ayatullah Jannati mengutuk kekuatan-kekuatan arogan dunia karena mendukung kelompok munafikin MKO untuk menciptakan kekacauan dan ketidakamanan di tengah masyarakat.(alalam, irib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar