Sekjen Dewan Garda Konstitusi Republik Islam Iran, Ayatullah Ahmad Jannati kemarin (Jumat,3/7) dalam khutbah Jumatnya di Tehran, mengatakan, beberapa staf lokal Kedubes Inggris di Tehran akan diadili karena telah menyulut kekerasan pasca pemilihan presiden.
Menyinggung skenario musuh untuk menciptakan kekacauan dan menghancurkan sistem pemerintahan Iran, Ayatullah Jannati menuturkan, musim panas tahun lalu, situs resmi Departemen Luar Negeri Inggris telah mengumumkan kemungkinan terjadinya kekacauan dalam pemilu presiden Iran ke-10 dan meminta warganya untuk menghindari keramaian pada hari pelaksanaan pemilu.
Mereaksi pernyataan Ayatullah Jannati, Menteri Luar Negeri Inggris, David Miliband dalam statemennya menyatakan, Inggris menuntut pemerintah Iran segera mengklarifikasi soal masalah tersebut. Reaksi tergesa-gesa Uni Eropa juga mendapat publikasi luas media-media Barat. Majalah Times memposisikan anggota Uni Eropa secara berlawanan arah saat mereka membahas mekanisme kebijakan organisasi ini terkait Iran.
Kantor Berita Associated Press juga menulis, "Jika Uni Eropa mengambil langkah tergesa-gesa seperti menarik dutanya dari Iran, mereka akan kehilangan peluang dialog dengan Tehran."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar