Senin, 15 September 2008

Saudi Berangus Gerombolan Ekstremis Wahabi

Sebagaimana diketahui, kerajaan Saudi berdiri atas dukungan pendiri teologi wahabi yang kaku dan intoleran, Muhammad bin Abdul-Wahhab. Namun dalam perjalanan sejarah, prilaku para anggota kerjaan tidak mengikuti cara pandang para teolog wahabi.

Ketegangan antara kerajaan dan para penganut wahabisme garis keras pun tak terelakkan. Peristiwa pemberontahan Juhaiman di Masjidil Haram merupakan indikasi awal ketegangan tersebut. Munculnya Usamah bin Laden dengan alQaeda yang ditiru oleh sejumlah organisasi Islam di negara-negara Islam, termasuk Indonesia.

Televisi internasional aljazeera menayangkan penemuan puluhan senjata otomatis yang ditanam oleh sejumlah tersangka terkait al Qaeda.

Pemerintah Arab Saudi mengaku telah menangkap 701 orang yang dicurigai sebagai anggota Al Qaeda. Sebagian dari orang itu ditangkap karena akan melakukan serangan untuk menimbulkan kekacauan ekonomi dan politik di negeri tersebut, antara lain menyerang kilang-kilang minyak.

Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Rabu, penangkapan terhadap orang-orang itu dilakukan pada awal 2008 hingga bulan ini. Setelah dilakukan penyelidikan, sebanyak 181 orang kemudian dibebaskan karena tidak ditemukan keterkaitan mereka dengan organisasi teror tersebut. Jadi, jumlah yang masih ditahan sebanyak 520 orang.

Orang-orang militan tersebut, demikian lanjut pernyataan itu, berencana menghidupkan kembali “kegiatan kriminal” di Arab Saudi, sementara para pemimpin mereka berpangkalan di luar Arab Saudi.

Tidak ada komentar: