Rabu, 11 Maret 2009

Keutamaan shalawat dalam Al-Hadis



Bershalawat kepada Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) memiliki
banyak keutamaan bagi kita di dunia dan akhirat. Keutamaannya antara
lainnya:

Pertama:
Rasulullah saw bersabda:
“Pada hari kiamat aku akan berada di dekat timbangan. Barangsiapa
yang berat amal buruknya di atas amal baiknya, aku akan menutupnya
dengan shalawat kepadaku sehingga amal baiknya lebih berat karena
shalawat.” (Al-Bihar 7/304/72)

Kedua:
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku tiga kali setiap hari dan tiga
kali setiap malam, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah azza wa
jalla berhak mengampuni dosa-dosanya pada malam itu dan hari itu.” (Ad-
Da’awat Ar-Rawandi: 89, bab 224, hadis ke 226)

Ketiga:
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku ketika akan membaca Al-Qur’an,
malaikat akan selalu memohonkan ampunan baginya selama namaku berada
dalam kitab itu.” (Al-Bihar 94/71/65)

Keempat:
Rasulullah saw bersabda:
“Pada suatu malam aku diperjalankan untuk mi’raj ke langit, lalu aku
melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan setiap tangan
mempunyai seribu jari-jemari. Malaikat itu menghitung dengan jari-
jemarinya, lalu aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan
apa yang sedang dihitungnya? Jibril menjawab: Dia adalah malaikat yang
ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap
tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.

Kemudian aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui
berapa tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah
menciptakan dunia?
Ia menjawab: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa
kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap
tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga
mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di
lautan, di daratan, di bangunan, di kebun, di tanah yang bergaram, dan
yang jatuh di kuburan.

Kemudian Rasulullah saw bersabda: Aku kagum terhadap kemampuan hafalan
dan ingatanmu dalam perhitungan itu.

Kemudian malaikat itu berkata: Ya Rasulallah, ada yang tak sanggup aku
menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku
ini.
Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu?
Ia menjawab: ketika suatu kaum dari ummatmu menghadiri suatu majlis,
lalu namamu disebutkan di majlis itu, kemudian mereka bershalawat
kepadamu. Pahala shalawat mereka itulah yang tak sanggup aku
menghitungnya.” (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke
72)

Kelima:
Rasulullah saw bersabda:
“Sebagaimana orang bermimpi, aku juga pernah bermimpi pamanku Hamzah
bin Abdullah dan saudaraku Ja’far Ath-Thayyar. Mereka memegang tempat
makanan yang berisi buah pidara lalu mereka memakannya tak lama
kemudian buah pidara itu berubah menjadi buah anggur, lalu mereka
memakannya tak lama kemudian buah anggur itu berubah menjadi buah
kurma yang masih segar. Saat mereka memakan buah kurma itu tak lama
segera aku mendekati mereka dan bertanya kepada mereka: Demi ayahku
jadi tebusan kalian, amal apa yang paling utama yang kalian dapatkan?
Mereka menjawab: Demi ayahku dan ibuku jadi tebusanmu, kami
mendapatkan amal yang paling utama adalah shalawat kepadamu, memberi
minuman, dan cinta kepada Ali bin Abi Thalib (sa).” (Ad-Da’awat Ar-
Rawandi, hlm 90, bab 224, hadis ke 227)

Keenam:
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada sesuatu amal pun yang lebih berat dalam timbangan daripada
shalawat kepada Nabi dan keluarganya. Sungguh akan ada seseorang
ketika amalnya diletakkan di timbangan amal, timbangan amalnya miring,
kemudian Nabi saw mengeluarkan pahala shalawat untuknya dan meletakkan
pada timbangannya, maka beruntunglah ia dengan shalawat itu.” (Al-
Kafi, jilid 2, halaman 494)

Ketujuh:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka
perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena
shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa.” (Al-Bihar 94/
47/2, 94/63/52)

Kedelapan:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Ketika nama Nabi saw disebutkan, maka perbanyaklah bershalawat
kepadanya, karena orang yang membaca shalawat kepada Nabi saw satu
kali, seribu barisan malaikat bershalawat padanya seribu kali, dan
belum ada sesuatupun yang kekal dari ciptaan Allah kecuali shalawat
kepada hamba-Nya karena shalawat Allah dan shalawat para malaikat-Nya
kepadanya. Orang yang tidak mencintai shalawat, ia adalah orang jahil
dan tertipudaya, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya
berlepas diri darinya.” (Al-Kafi 2: 492)

Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan bahwa Syeikh Shaduq (ra) meriwayatkan
dalam kitabnya Ma’anil Akhbar: Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan
tentang makna firman Allah saw, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya
bershalawat kepada Nabi…: Shalawat dari Allah azza wa jalla adalah
rahmat, shalawat dari malaikat adalah pensucian, dan shalawat dari
manusia adalah doa.” (Ma’anil akhbar: 368)

Dalam kitab yang sama diriwayatkan bahwa perawi hadis ini bertanya:
Bagaimana cara kami bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya?
Beliau menjawab:

صلوات الله وصلوات ملائكته وانبيائه ورسله وجميع خلقه على محمّد وآل
محمّد والسلام عليه وعليهم ورحمه الله وبركاته
“Semoga shalawat Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, para rasul-
Nya dan seluruh makhluk-Nya senantiasa tercurahkan kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, dan semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan Allah
senantiasa tercurahkan kepadanya dan kepada mereka.”

Aku bertanya: Apa pahala bagi orang yang bershalawat kepada Nabi dan
keluarganya dengan shalawat ini? Beliau menjawab: “Ia akan keluar dari
dosa-dosanya seperti keadaan bayi yang baru lahir dari
ibunya.” (Ma’anil akhbar: 368)

Kesembilan:
Syeikh Al-Kulaini meriwayatkan di akhir shalawat yang dibaca setiap
waktu Ashar pada hari Jum’at:
اللّهمّ صلّ على محمّد وآل محمّد الاوصياء المرضيين بأفضل صلواتك وبارك
عليهم بأفضل بركاتك والسلام عليه وعليهم ورحمة الله وبركاته
“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
para washi yang diridhai, dengan shalawat-Mu yang paling utama,
berkahi mereka dengan keberkahan-Mu yang paling utama, dan semoga
salam dan rahmat serta keberkahan Allah senantiasa tercurahkan
kepadanya dan kepada mereka.”

Orang yang membaca shalawat ini tujuh kali, Allah akan membalas
baginya setiap hamba satu kebaikan, amalnya pada hari itu akan
diterima, dan ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya
di antara kedua matanya. (Al-Furu’ Al-Kafi 3: 429)

Kesepuluh:
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca shalawat
berikut ini sesudah shalat Fajar dan sesudah shalat Zuhur, ia tidak
akan mati sebelum berjumpa dengan Al-Qaim (Imam Mahdi) dari keluarga
Nabi saw:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ
فَرَجَهُمْ.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
dan percepatlah kemenangan mereka .” (Safinah Al-Bihar 5: 170)

Tidak ada komentar: