Jumat, 02 Januari 2009

Menjelang Berakhirnya Masa Jabatannya, Bush Tetap Dukung Israel





Rezim Zionis Israel masih terus melancarkan serangan brutalnya ke Jalur Gaza dan jet-jet tempur rezim ini tak henti-hentinya membombardir berbagai kawasan Gaza. Di saat aksi brutal Israel ini menuai kecaman dari masyarakat internasional, rezim Zionis ini dengan tenang melanjutkan kebengisannya tersebut karena memperoleh dukungan penuh dari Barat khususnya AS. Presiden AS, George W. Bush di akhir kepemimpinannya dalam sebuah kontak telepon dengan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert kembali menekankan dukungan penuh Washington terhadap Tel Aviv.

Bush menekankan, serangan Israel ke Gaza akan dihentikan jika pejuang Palestina menghentikan aksi balasannya dan bersedia menuruti ambisi Tel Aviv. Merasa mendapat dukungan penuh dari AS, pejabat Tel Aviv kian semangat melanjutkan aksi bengisnya di Gaza. Mereka menegaskan, serangan ke Gaza tidak akan dihentikan. Sementara itu, berbagai sumber menyebutkan Israel tengah berupaya memperluas serangannya ke wilayah Palestina. Kali ini Israel juga membidik wilayah Tepi Barat sebagai sasaran berikutnya. Rezim ini menyatakan bahwa Tepi Barat akan diblokade selama beberapa hari.

Para pengamat menilai tidakan Israel ini ditujukan untuk memblokade penuh seluruh wilayah Palestina. Di sisi lain, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dalam reaksinya menyikapi berlanjutnya aksi brutal Israel ke Gaza menekankan bahwa rakyat Palestina akan terus berjuang menghadapi Israel. Hamas menegaskan, perjuangan melawan rezim Zionis akan terus berlanjut hingga norma-norma bangsa Palestina dapat dipulihkan kembali dan aksi brutal Israel dapat dipatahkan.

Hamas menyatakan, perjuangan bangsa Palestina yang mempertahankan negaranya melawan Israel akan terus berlanjut. Kelompok pejuang ini juga memperingatkan rencana Israel untuk melakukan serangan darat ke Gaza dan mencaplok kembali wilayah ini. Mushir Al-Misri, salah seorang pejabat senior Hamas mengatakan, pergerakan serdadu Israel untuk memasuki Gaza adalah sebuah petualangan bagi rezim ini, karena keluar dari Gaza tidak semudah memasuki wilayah ini.

Kebijakan brutal Israel kembali memperlihatkan esensi rezim ini sebenarnya yang haus perang dan anti perdamaian. Dukungan Barat khususnya AS terhadap Israel juga menunjukkan kebohongan klaim mereka terkait perdamaian dan Hak Asasi Manusia (HAM). Sementara itu, perjuangan bangsa Palestina dalam membela negaranya menunjukkan tekad bangsa tertindas ini untuk memulihkan norma-norma bangsanya, meski mereka tersiksa dengan aksi brutal Rezim Zionis Israel dan hati mereka teriris menyaksikan sikap bungkam negara-negara Arab.

Tidak ada komentar: